Karya tulis
ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, atau naskah ilmiah
untuk dimuat di jurnal mengharuskan penulisan abstrak. Dalam makalah atau
naskah ilmiah abstrak biasanya ditempatkan sesudah judul naskah dengan maksud
untuk memberikan gambaran secara ringkas tentang isi naskah. Oleh karena itu,
abstrak sering juga disebut ringkasan singkat (short summary). Informasi
di dalam abstrak diharapkan dapat memotivasi pembaca untuk membaca isi naskah
secara utuh. Dengan perkatan lain abstrak diharapakn dapat menggoda dan
meyakinkan pembaca bahwa isi naskah itu menarik dan penting dibaca. Isi abstrak
memberikan informasi yang menjadi bahan pertimbanngan bagi pembaca untuk
melanjutkan atau tidak membaca keseluruhan isi naskah.
Dilihat dari
isinya, abstrak dapat dikategorikan ke dalama dua jenis: (a) abstrak bersifat
deskripti dan (b) abstrak bersifat informatif. Abstrak deskriptif menggambarkan
hanya tujuan dan ruang lingkup isi tulisan tetapi tidak menyebutkan hasil dan
kesimpulan isi tulisan. Sedangan abstrak yang bersifat informatif memberikan
penjelasan tentang latar belakang masalah, masalah, pendekatan/metode, hasil,
dan kesimpulan isi tulisan. Oleh karena unsur-unsurnya lebih banyak, maka
abstrak informative lebih panjang dari abstrak deskriptif. Tulisan-tulisan
dalam jurnal ilmiah biasanya menggunakan abstrak informatif. Walaupun abstrak
informatif terdiri atas satu paragraph dengan jumlah sekitar 200 kata,
informasi dalam abstrak diharapkan mencakup (a) latar belakang masalah, (b)
rumusan masalah, (c) pendekatan atau metode, (d) hasil, dan (e) kesimpulan
pembahan. Masing-masing unsur-unsur itu disebutkan secara ringkas tetapi mudah
dipahami.
Berikut adalah
uraian dalam isi abstrak yang bisa digunakan sebagai referensi dalam pembuatan
abstrak tesis atau karya ilmiah lainnya :
- Paragraf pertama berupa ringkasan dari latar belakang dari tesis atau karya ilmiah yang telah kita buat.
- Paragraf kedua berupa ringkasan dari kajian teori yang telah kita uraikan dalam tesis atau karya ilmiah tersebut.
- Paragraf ketiga bisa kita tuliskan sebagai ringkasan dari metodologi sebuah karya ilmiah tersebut.
- Paragraf keempat merupakan ringkasan dari analisis pembahasan mengenai penelitian yang kita lakukan.
- Paragraf kelima merupakan isi dari ringkasan kesimpulan, saran , dan penutup yang kita buat dalam karya ilmiah tersebut.
Untuk
memperjelas para pembaca agar dengan mudah memahami isi dari
tesis atau karya ilmiah yang kita buat dengan abstrak tersebut, maka
alangkah baiknya kita ikuti unsur jurnalistik yang mengedepankan 5W+1H yaitu
What, Who, Where, When, Why, dan How. Metode tersebut akan mempermudah kita
dalam pembuatan abstrak tesis atau karya ilmiah tersebut.
No comments:
Post a Comment